Senin, 19 Maret 2012
SISTEM PERNAFASAN MANUSIA
Selamat siang berjumpa lg dengan saya di blog mungil ini :D Sekedar
ngasih informasi nih tentang "Sistem Pernapasan pada Manusia, Tumbuhan,
dan Hewan" kali aja ada yg butuh informasi tentang ini :DD
"Sistem Pernapasan pada Manusia"
Manusia dalam bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang
karbondioksida ke lingkungan. Pernapasan adalah proses ganda yaitu
terjadinya pertukaran gas di dalam jaringan atau “pernapasan dalam” dan
yang terjadi didalam paru-paru “pernapasan luar”. Pernapasan Luar yang
merupakan pertukaran antara O2 dan CO2 antara darah dan udara.
Pernapasan Dalam yang merupakan pertukaran O2 dan CO2 dari aliran darah
ke sel-sel tubuh. PENGAMBILAN NAFAS Dalam mengambil nafas ke dalam tubuh
dan membuang napas ke udara dilakukan dengan dua cara pernapasan, yaitu
: a. Respirasi / Pernapasan Dada Otot antar tulang rusuk luar
berkontraksi atau mengerut Tulang rusuk terangkat ke atasRongga dada
membesar yang mengakibatkan tekanan udara dalam dada kecil sehingga
udara masuk ke dalam badan b. Respirasi/Pernapasan Perut Ototdifragma
pada perut mengalami kontraksi Diafragma datar Volume rongga dada
menjadi besar yang mengakibatkan tekanan udara pada dada mengecil
sehingga udara pasuk ke paru-paru. Proses Kimiawi Respirasi Pada Tubuh
Manusia : 1. Pembuangan CO2 dari paru-paru : H + HCO3 ---> H2CO3
---> H2 + CO2 2. Pengikatan oksigen oleh hemoglobin : Hb + O2 --->
HbO2 3. Pemisahan oksigen dari hemoglobin ke cairan sel : HbO2 --->
Hb + O2 4. Pengangkutan karbondioksida di dalam tubuh : CO2 + H2O
---> H2 + CO2
"Saluran Pernapasan pada Manusia"
* Nares anterior * Rongga hidung * Farinx * Larinx * Trakhea * Bronkhus
1. Nares anterior * Adalah saluran-saluran di dalam lubang hidung,
dimana saluran itu bermuara ke vestibulum (rongga) hidung. * Vestibulum
ini dilapisi dengan epitelium bergaris yang bersambung dengan kulit. *
Lapisan nares anterior memuat sejumlah kelenjar sebaseus yang ditutupi
oleh bulu kasar. * Kelenjar-kelenjar ini bermuara ke dalam rongga
hidung.
2. Rongga Hidung * Dilapisi dengan epitelium silinder dan sel spitel
berambut yang mengandung sel cangkir atau sel lendir sehingga permukaan
nares basah dan berlendir. * Selaput lendir ini kaya akan pembuluh
darah, yang bersambung dengan lapisan farinx dan dengan semua sinus yang
mempunyai lubang masuk dalam rongga hidung.
Sewaktu udara melalui hidung, udara di saring oleh bulu-bulu
(vestibulum) dan karena kontak dengan permukaan lendir yang dilaluinya
membuat udara menjadi hangat. Penguapan air dari permukaan selaput
lendir menyebabkan kondisi rongga hidung lembab. Hidung menghubungkan
lubang-lubang sinus udara para nasalis yang masuk kedalam rongga hidung
dan lubang naso-lakrimal yang menyalurkan air mata (bawah rongga
nasalis)
3. Farinx (tekak) adalah pipa berotot yang berjalan dari dasar tengkorak
sampai persambungannya dengan usofagus. Terletak dibelakang hidung
(naso-farinx), dibelakang mulut (oro-farinx) dan di belakang larinx
(farinx-laringeal)
4. Larinx (tenggorokan) Terletak didepan bagian terendah farinx,
memisahkannya dari kolumna vertbra servikalis dan masuk ke dalam trakhea
di bawahnya.
5. Terdiri atas kepingan tulang rawan yang diikat bersamaan oleh ligamen
dan membran.
6. Yang terbesar diantaranya tulang rawan tiroid depannya terdapat
benjolan subkutaneus (jakun).
7. Tulang rawan krikoid terletak dibawah tiroid berbentuk lingkaran
lengkap
8. Tulang rawan lainnya ialah kedua tulang krawan aritenoid (belakang
krikoid), tulang rawan kuneiform dan kornikulata.
Epiglottis berupa katup tulang rawan, membantu menutup larinx sewaktu
menelan. Larinx dilapisi selaput lendir yang sama seperti yang terdapat
didalam trakea, kecuali pita suara dan bagian epiglottis. Pita suara
terletak di dalam larinx (T.R. tiroid sampai T.R. aritenoid). Gerakan
pada T.R. aritenoid otot laringeal pita suara ditegangkan atau
dikendorkan udara melalui glottis suara dihasilkan. Tulang rawan pada
larinx mengatur suara dan menutup lubang atas sewaktu menelan. Trakhea
(Batang tenggorok). Trakea adalah tuba yang memiliki diameter sekitar
20-25 mm dan panjang sekitar 9 cm. Trakea terletak dari laring ke
bronkus utama yang merupakan jalan masuk udara menuju paru-paru.
Tersusun oleh jaringan otot, tulang rawan (agar trakea tetap terbuka),
serta selaput lendir (epitelium bersilia). Silia bergerak atas kearah
larinx menyebabkan debu dan butiran halus lainnya yang masuk dalam
pernapasan dapat dikeluarkan. Di dalam rongga dada, trakea bercabang
menjadi dua cabang tenggorok (bronkus). Di dalam paru-paru, cabang
tenggorok bercabang-cabang lagi menjadi saluran yang sangat kecil
disebut bronkiolus. Ujung bronkiolus berupa gelembung kecil yang disebut
gelembung paru-paru (alveolus). Paru-paru Jaringan paru elastik,
berpori dan seperti spons. Paru-paru terletak di dalam rongga dada.
Berbentuk kerucut dan terdiri ada dua buah yaitu paru-paru kanan dan
paru-paru kiri. Paru-paru kanan terdiri atas tiga lobus (belahan) yang
disebabkan oleh fisura yaitu lobus atas, tengah dan bawah. Sedangkan
paru-paru kiri terdiri atas dua lobus yaitu lobus atas dan bawah. Setiap
lobus tersusun atas lobula. Pipa kecil bronkhial masuk kedalam setiap
lobula yang berakhir menjadi kantong udara paru-paru (alveolus).
Alveolus dalam paru-paru jumlahnya sangat banyak, lebih kurang 300 juta
alveolus. Luas permukaan seluruh alveolus diperkirakan 100 kali lebih
besar daripada permukaan tubuh. Alveolus dikekelingi pembuluh-pembuluh
kapiler darah dan pertukaran gas terjadi. Pembuluh darah dalam
paru-paru. Arteri pulmonalis membawa darah yang sudah tidak mengandung
oksigen dari ventrikel kanan jantung ke paru-paru saluran bronkhial
arteriola kapiler dinding alveoli difusi pertukaran gas kapiler
paru-paru bersatu pembuluh darah lebih besar vena pulmonaris
meninggalkan paru-paru membawa darah berisi oksigen ke atrium jantung
kiri aorta seluruh tubuh.arteri bronkhialis membawa darah yang kaya
oksigen dari aorta torasika ke paru-paru guna memberi makanan dan
mengantarkan oksigen kedalam jaringan paru-paru. Arteri pulmonalis
membawa darah yang sudah tidak mengandung oksigen dari ventrikel kanan
jantung ke paru-paru saluran bronkhial arteriola kapiler dinding alveoli
difusi pertukaran gas kapiler paru-paru bersatu pembuluh darah lebih
besar vena pulmonaris meninggalkan paru-paru membawa darah berisi
oksigen ke atrium jantung kiri aorta seluruh tubuh.Arteri bronkhialis
membawa darah yang kaya oksigen dari aorta torasika ke paru-paru guna
memberi makanan dan mengantarkan oksigen kedalam jaringan paru-paru.
Karbondioksida hasil buang metabolisme menembus membran alveoler-kapiler
dari kapiler darah ke alveoli pipa bronkhial dan trakea keluar melalui
mulut dan hidung.
* Empat proses yang berhubungan dengan pernapasan pulmoner (pernapasan
externa) : 1. Ventilasi pulmorter atau gerak pernapsan yang menukar
udara dalam alveoli dengan udara luar
2. Arus darah melalui paru-paru
3. Distribusi arus udara dan arus darah sedemikian sehingga jumlah tepat
dari setiapnya dapat mencapai semua bagian tubuh.
4. Difusi gas yang menembus membran pemisah alveoli dan kapiler. CO2
lebih mudah berdifusi daripada O2.
* Pernapasan jaringan atau pernapasan internal. Darah yang telah
menjenuhkan hemoglobin dengan oksigen (oksihemoglobin) mengintari tubuh
kapiler oksigen dilepaskan kedalam jaringan dan sebgai gantinya darah
akan berikatan dengan karbondioksida sebagai hasil buangan oksigen.
* Kapasitas Paru-paru Udara yang keluar masuk paru-paru pada waktu
melakukan pernapasan biasa disebut udara pernapasan (udara tidal).
Volume udara pernapasan pada orang dewasa lebih kurang 500 ml Udara yang
dapat masuk setelah mengadakan inspirasi biasa disebut udara
komplementer, volumenya lebih kurang 1500 ml.Udara yang dapat
dikeluarkan setelah ekspirasi biasa disebut udara suplementer, volumenya
lebih kurang 1500 ml. Kecepatan dan pengendalian pernapasan
* Mekanisme pernapasan diatur dan dikendalikan oleh dua faktor utama :
1. Pengendalian oleh saraf Pusat pernapasan ialah pusat otomatik dalam
medula oblongata yang mengeluarkan impuls eferen ke otot pernafasan.
impuls → radix saraf servikalis impuls saraf frenikus diafragma bagian
yang lebih rendah pada sumsum belakang saraf interkostalis otot
interkostalis → kontraksi ritmik otot diafragma (kira-kira lima belas
kali setiap hari).
2. Pengendalian saraf kimiawi faktor utama dalam pengendalian dan
pengaturan frekwensi, kecepatan dan dalamnya gerakan pernafasan. Pusat
pernapasan didalam sumsum sangat peka pada reaksi kadar alkali darah.
Karbondioksida adalah produk asam dari metabolisme, dan bahan kimia yang
asam ini merangsang pusat pernapasan untuk mengirim keluar impuls saraf
yang bekerja atas otot pernafasan.
3. Emosi, rasa sakit dan takut.
4. Impuls aferen.
5. Pengendalian secara sadar.
"Sistem Pernapasan pada Tumbuhan"
Pernafasan pada tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua yaitu aerob dan
anaerob, pernafasan aerob memerlukan oksigen O2, sedangkan pernafasan
anaerob tiidak memerlukan oksigen, untuk pernafasan anaerob dibedakan
menjadi obligatif dan fakultatif, pernafasan anaerob obligatif mutlak
memerlukan oksigen sedangkan anaerob fakultatif dapat berlangsung tanpa
atau dengan oksigen.
1. Pernafasan tumbuhan tingkat tinggi
Pernafasan pada tumbuhan tingkat tinggi berlangsung secara aerob, pada
pernafasan ini terjadi proses pembebasan energi dari sari makanan di
dalam sel tubuh melalui proses oksidasi biologis, Oksidasi biologis
ada;ah suatu reaksi antara sari makanan dengan oksigen yang menghasilkan
karbon dioksida ( CO2 ), air ( H2O) dan energi.Reaksikiia ini merupakan
reaksi enzimatis, enzim berperan sebagai katalisator ( pemercepat
proses reaksi )
Energi yang dihasilkan dari pernafasan digunakan oleh tumbuhan untuk
mewlakukan berbagai kegiatan hidupnya, misalnya untuk pertumbuhan dan
melakukan kegiatan di dalam hidupnya, misalnya untuk pertumbuhan,,
pembentukan protein mengangkut mineral dari dalam tanah, berkembang
biak,serta melakukan proses fotosintesis .
2. Pernafasan pada tumbuhan tingkat rendah
Pernafasan pada tumbuhan tingkat rendah ada yang aaerob dan ada yang
anaerob.Pernafasan anaerob disebut juga dengan fermentasi ( proses
pengubahan senyawa utama menjadi senyawa bentuk lain dengan bantuan
enzim ) , misalnya proses pembentukan alkohol dari glukosa denganbantuan
jamur ragi ( Saccharomyces ) seperti pembuatan tempe.
"Sistem Pernapasa pada Hewan"
Pernapasan adalah pertukaran gas yang dibutuhkan untuk metabolisme dalam
tubuh. Hewan memiliki alat-alat pernapasan yang berbeda-beda. Mammalia,
Reptilia, dan Amphibia memiliki saluran pernapasan berupa paruparu.
Cacing (Annelida) dan Amphibia memiliki kulit yang berfungsi juga
sebagai tempat pertukaran gas. Ikan mengambil oksigen yang berada di
lingkungannya (air) dengan menggunakan sistem insang. Sebagian besar
Arthropoda, terutama serangga, telah memiliki sistem saluran pernapasan.
Meskipun demikian, terdapat kelebihan dan kekurangan pada setiap
mekanisme pernapasan yang dimiliki oleh setiap makhluk. Misalnya, katak
yang memiliki dua jenis mekanisme respirasi, tetap tidak dapat berada
lama di darat karena adanya ancaman dehidrasi. Paru-paru tidak mampu
mengikat udara yang terlarut dalam air, tetapi sistem pernapasan ini
menguntungkan untuk hidup di daratan karena letaknya di dalam saluran
pernapasan sehingga paru-paru terhindar dari penguapan air yang
berlebihan. Berikut akan dibahas mengenai sistem pernapasan pada
beberapa hewan.
1. Sistem dan Organ Pernapasan Cacing (Annelida)
Cacing menggunakan permukaan tubuhnya untuk bernapas. Hewan ini
memanfaatkan permukaan kulitnya untuk bernapas. Oleh karena itu, kulit
cacing tanah selalu basah untuk memudahkan terjadinya pertukaran udara.
Di bawah permukaan kulitnya yang basah tersebut, ternyata terdapat
kapiler-kapiler darah. Melalui kapiler ini, oksigen berdifusi masuk ke
dalam kulit, lalu ditangkap dan diedarkan oleh sistem peredaran darah.
Sebaliknya, karbon dioksida yang terkandung dalam darah dilepaskan dan
berdifusi keluar tubuh.
2. Sistem dan Organ Pernapasan Serangga (Insecta)
Serangga adalah kelompok Arthropoda yang paling banyak jenisnya.
Meskipun serangga memiliki sistem peredaran darah terbuka, namun sistem
pernapasan serangga langsung mencapai jaringannya lewat saluran yang
disebut sistem trakea. Sistem trakea memiliki saluran-saluran tempat
pertukaran udara yang bermuara di stigma atau spirakel, yaitu berupa
lubang kecil yang berada di kedua tepi setiap ruas tubuh serangga.
Spirakel memiliki bulu-bulu untuk menyaring kotoran. Spirakel juga
memiliki katup. Dengan cara mengontraksikan otot-otot yang berhubungan
dengan katup-katup tersebut, serangga dapat mengatur membuka dan
menutupnya spirakel. Dalam tubuh serangga, terdapat trakea yang
memanjang di sepanjang tubuhnya. Trakea itu bercabang-cabang menjadi
saluran-saluran udara yang sangat kecil yang disebut trakeolus.
Trakeolus bersentuhan langsung dengan jaringan dalam tubuh serangga.
Ujung trakeolus memiliki cairan. Pada cairan inilah, oksigen dalam udara
yang masuk ke dalam sistem trakea, berdifusi masuk ke dalam sel-sel
jaringannya. Sebaliknya, karbon dioksida juga keluar melalui trakeolus .
3. Sistem dan Organ Pernapasan Ikan (Pisces)
Insang adalah organ pernapasan utama pada ikan. Beberapa hewan lain juga
memiliki insang untuk bernapas, di antaranya udang, kepiting, cacing
laut, serta bintang laut. Air berperan sebagai media pernapasan. Oksigen
yang terkandung di dalam air yang jumlahnya sangat sedikit, disaring
oleh lembaran-lembaran insang. Namun, konsentrasi oksigen di dalam air
dapat berubah sejalan dengan naiknya suhu dan salinitas air. Bahan-bahan
pencemar organik yang diuraikan oleh bakteri dan jamur juga dapat
mengurangi jumlah oksigen dalam air. Lembaran-lembaran insang tersebut
dipenuhi oleh pembuluh-pembuluh darah. Air mengalir melewati
lembaran-lembaran insang tersebut sehingga oksigen yang terlarut di
dalamnya dapat berdifusi masuk ke dalam pembuluh darah.
Air masuk melalui mulut dan keluar melalui operkulum insang. Proses
inspirasi terjadi ketika volume rongga mulut membesar sehingga tekanan
di dalam rongga mulut meningkat dan air mengalir masuk ketika mulut
terbuka. Air tertahan di dalam mulut karena selaput yang membatasi
rongga mulut dan insang masih tertutup. Ketika selaput terbuka, air
mengalir melewati lamela insang. Pada saat itulah, terjadi proses
pertukaran gas di permukaan insang. Darah melepaskan CO2 ke dalam air
dan mengikat O2 yang terdapat dalam air. Pada jenis-jenis ikan tertentu,
seperti lele, mampu hidup di dalam air kotor. Insangnya memiliki
perluasan berupa lipatan-lipatan (labirin) yang membentuk rongga. Rongga
labirin dapat menyimpan oksigen sehingga ketika ikan tersebut berada di
dalam air yang kotor atau bahkan dalam lumpur, ikan tersebut masih
dapat bernapas .
4. Sistem dan Organ Pernapasan Katak (Amphibia)
Sepasang paru-paru pada katak berbentuk seperti balon elastis tipis yang
diliputi kapiler darah. Dinding bagian dalam paru-paru ini memiliki
lipatanlipatan yang berperan sebagai perluasan. Paru-paru ini
dihubungkan dengan semacam bronkus pendek yang berhubungan dengan rongga
mulut. Katak tidak memiliki tulang rusuk dan diafragma. Mekanisme
inspirasi dan ekspirasi terjadi karena kontraksi atau relaksasinya
otot-otot rahang bawah dan otot perut .
Katak tidak memiliki tulang rusuk dan diagfragma. Mekanisme inspirasi
dan ekspirasi terjadi karena kontraksi otot-otot rahang bawah dan otot
perut.
Rongga mulut membesar ketika otot rahang bawah (submaksilaris)
mengendur, dan otot sternohioideus di bagian bawah rahang berkontraksi.
Hal ini menyebabkan peningkatan tekanan dalam rongga mulut sehingga
terjadi aliran udara melalui rongga mulut dan koane. Ketika otot
submaksilaris dan otot genio hioideus berkontraksi, rongga mulut
mengecil. Koane menutup dan celah faring membuka sehingga udara
terdorong masuk ke dalam paruparu. Kemudian, di dalam paru-paru terjadi
pertukaran gas. Pada proses ekspirasi, otot submaksilaris kembali
berelaksasi dan otot sternohioideus serta otot-otot perut berkontrasi
sehingga menekan paru-paru dan mendorong udara kaya CO2 keluar rongga
mulut. Segera setelah celah faring menutup dan koane membuka, otot
submaksilaris dan otot geniohioideus berkontraksi sehingga rongga mulut
mengecil. Akibatnya, udara yang kaya CO2 tertekan keluar. Pernapasan
dengan menggunakan kulit dapat berlangsung ketika berada di darat maupun
di air. Kulit katak tipis dengan lendir yang dihasilkan oleh kelenjar
pada kulitnya. Selain itu, memiliki banyak kapiler yang merupakan
perkembangan dari sistem pernapasan menggunakan insang luar. Pada saat
berada dalam stadium larva, organ yang dimiliki bukanlah paru-paru,
tetapi insang luar. Insang luar berupa lipatan-lipatan kulit yang
mengandung banyak pembuluh darah. Pada salamander, salah satu jenis
Amphibia, insang luar ini tetap ada hingga hewan tersebut dewasa .
5. Sistem dan Organ Pernapasan Burung (Aves)
Pada prinsipnya, sistem respirasi burung mirip dengan sistem respirasi
pada Mammalia. Perbedaannya, burung memiliki 6 pasang kantung udara
(saccus pneumatikus). Kantung udara ini terbentuk sebagai semacam
perluasan dari paru-paru. Namun, pertukaran gas tetap terjadi di dalam
paru-paru, sedangkan kantung udara berfungsi menampung udara cadangan.
Berdasarkan letaknya terhadap paru-paru, beberapa kantung udara disebut
kantung udara posterior (di belakang paru-paru, meliputi dua pasang
kantung udara di perut) dan anterior (di depan paru-paru, meliputi
sepasang di rongga dada dan sepasang di pangkal leher). Kantung udara
anterior di antaranya terletak di pangkal leher, rongga dada (di antara
tulang selangka), dan di antara tulang korakoid. Kantung udara posterior
di antaranya terletak di pangkal leher di bawah sayap (ketiak), dan dua
pasang di rongga perut. Kantung-kantung udara ini berfungsi:
a. membantu pernapasan, terutama pada saat terbang;
b. membantu memperkeras suara saat berkicau;
c. mencegah hilangnya panas tubuh yang terlalu besar dan melindungi dari
kedinginan;
d. memperbesar atau memperkecil berat jenis tubuh burung perenang pada
waktu burung tersebut berenang.
Paru-paru burung berbeda dengan paru-paru manusia. Selain ukurannya yang
cukup kecil jika dibandingkan dengan ukuran tubuhnya, struktur bagian
dalamnya pun berbeda. Alveoli yang merupakan bagian ujung dalam saluran
pernapasan manusia, digantikan oleh saluran-saluran kecil yang disebut
parabronkus. Saluran-saluran kecil tersebut dibungkus oleh
pembuluhpembuluh darah. Pertukaran udara terjadi di dalam saluran
parabronkus.
Organ respirasi pada burung terdapat perbedaan antara fase inspirasi
dan ekspirasi pada bagian paru-paru.
Pada saat burung tidak terbang, proses inspirasi terjadi dengan
memperbesar rongga dada. Pembesaran rongga dada diikuti dengan aliran
udara dari luar tubuh melewati hidung, faring, trakea, dan bronkus.
Sebagian besar udara diteruskan ke kantung-kantung udara posterior,
sedangkan sebagian lagi langsung melewati paru-paru. Saat rongga dada
mengecil, terjadi ekspirasi. Udara dari kantung udara posterior mengalir
ke kantung udara interior, melewati parabronkus. Dalam parabronkus
terjadi pertukaran gas. Udara kaya CO2 ditampung sementara dalam
kantung-kantung udara anterior. Saat inspirasi berikutnya, udara
mengalir lagi mengisi kantung udara posterior dan paru-paru. Ketika
ekspirasi, udara mengalir melewati paruparu mengisi kantung udara
anterior, sedangkan udara hasil pernapasan pertama dikeluarkan. Secara
kontinu, paru-paru burung dilewati udara pada saat inspirasi dan
ekspirasi. Pada saat burung terbang, mekanisme perbesaran rongga dada
tidak dapat dilakukan karena tulang dada dan tulang rusuk merupakan
tempat perlekatan untuk otot-otot terbang. Aliran udara ke dalam
paru-paru terjadi ketika burung mengepakkan sayap. Pada saat sayap
diangkat ke atas, kantung udara di ketiak mengembang sehingga terjadi
proses inspirasi. Ketika sayap turun, kantung udara di antara tulang
korakoid mengembang dan kantung udara ketiak terjepit sehingga udara
mengalir ke dalam kantung udara di antara tulang korakoid melewati
paru-paru. Saat itulah terjadi proses pertukaran gas.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)












Tidak ada komentar:
Posting Komentar
TERIMA KASIH