kembali lg dengan saya di blog mungil yg lucu ini :D kita bagi-bagi
informasi yuk mengenai "Kehidupan Manusia Purba" . kita langsung aja ya
:p
a. Kehidupan sosial-ekonomi Manusia Purba pada Masa Bercocok Tanam
Kehidupan manusia senantiasa mengalami perkembangan. Perkembangan itu
dapat disebabkan karena ada interaksi antara manusia dengan manusia dan
manusia dengan alam. Ketika kebutuhan hidup manusia terpenuhi oleh alam,
manusia tidak perlu susah-susah membuat dan mengolah makanan. Manusia
cukup mengambil dari alam, karena alam banyak menyediakan kebutuhan
manusia, terutama makanan. Makanan itu antara lain buah-buahan dan
binatang buruan. Kehidupan awal manusia sangat tergantung dari alam.
Ketika alam sudah tidak dapat mencukupi kebutuhan hidup manusia, yang
disebabkan populasi manusia bertambah dan sumber daya alam berkurang,
maka manusia mulai memikirkan bagaimana dapat menghasilkan makanan.
Manusia harus mengolah alam. Pada masa ini kehidupan manusia berkembang
dengan mulai mengolah makanan dengan cara bercocok tanam. Karena manusia
sudah beralih pada tingkat kehidupan bercocok tanam, maka pola hidupnya
tidak lagi nomaden atau berpindah-pindah. Manusia sudah mulai menetap
di suatu tempat, yang dekat dengan alam yang diolahnya. Binatang buruan
pun sudah ada yang mulai dipelihara. Dengan demikian, bercocok tanam dan
beternak sudah berkembang pada masa ini. Alam yang dipakai untuk
bercocok tanam adalah hutan-hutan. Hutan itu ditebang, dibersihkan,
kemudian ditanami dengan tumbuh-tumbuhan, buah-buahan, atau pepohonan
lainnya yang dibutuhkan oleh manusia atau masyarakat. Cara yang mereka
lakukan masih sangat sederhana. Berhuma merupakan cara bercocok tanam
yang sangat sederhana. Karena berhuma memerlukan tempat yang subur, maka
ketika tanah itu sudah tidak subur, mereka akan mencari daerah baru.
Dengan demikian hidup mereka berpindah ke tempat baru untuk waktu
tertentu, dan begitu seterusnya.
b. Alat-alat yang dihasilkan Manusia Purba pada Masa Bercocok Tanam
Peralatan pada masa bercocok tanam masuk pada zaman mesolithikum (zaman
batu pertengahan) dan neolithikum (zaman batu muda). Namun demikian
alat-alat yang dihasilkan pada masa berburu dan mengumpulkan makanan
atau zaman palaeolithikum tidak ditinggalkan. Alat-alat itu masih
dipertahankan dan dikembangkan, seperti alat-alat dari batu sudah tidak
kasar lagi tapi sudah lebih halus karena ada proses pengasahan. Berikut
ini alat-alat atau benda-benda yang dihasilkan pada masa bercocok tanam.
1) Kjokkenmoddinger Manusia Purba pada Masa Bercocok Tanam
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, bahwa pada masa bercocok tanam,
manusia purba sudah tinggal menetap. Salah satu bukti adanya sisa-sisa
tempat tinggal itu ialah kjokkenmoddinger (sampah-sampah dapur). Istilah
ini berasal dari bahasa Denmark (kjokken = dapur, modding = sampah).
Penemuan kjokkenmoddinger yang ada di pesisir pantai Sumatera Timur
menunjukkan telah adanya penduduk yang menetap di pesisir pantai. Hidup
mereka mengandalkan dari siput dan kerang. Siput-siput dan kerang-kerang
itu dimakan dan kulitnya dibuang di suatu tempat. Selama
bertahun-tahun, ratusan tahun, atau ribuan tahun, bertumpuklah kulit
siput dan kerang itu menyerupai bukit. Bukit kerang inilah yang disebut
kjokkenmoddinger.
Di tempat kjokkenmoddinger ditemukan juga alat-alat lainnya, seperti
pebble (kapak genggam yang sudah halus), batu-batu penggiling beserta
landasannya, alat-alat dari tulang belulang, dan pecahan-pecahan
tengkorak.
2) Abris Sous Rosche Manusia Purba pada Masa Bercocok Tanam
Selain Kjokkenmoddinger, jenis tempat tinggal lainnya ialah abris sous
rosche, yaitu tempat berupa gua-gua yang menyerupai ceruk-ceruk di dalam
batu karang. Peralatan yang ditemukan berupa ujung panah, flakes,
batu-batu penggiling, dan kapak-kapak yang sudah diasah. Alat-alat itu
terbuat dari batu. Ditemukan juga alat-alat dari tulang dan tanduk rusa.
Tempat ditemukannya abris sous rosche, antara lain Gua Lawa di
Ponorogo, Bojonegoro, dan Lamoncong (Sulawesi Selatan).
3) Gerabah Manusia Purba pada Masa Bercocok Tanam
Penemuan gerabah merupakan suatu bukti adanya kemampuan manusia mengolah
makanan. Hal ini dikarenakan fungsi gerabah di antaranya sebagai tempat
meyimpan makanan. Gerabah merupakan suatu alat yang terbuat dari tanah
liat kemudian dibakar. Dalam perkembangan berikut, gerabah tidak hanya
berfungsi sebagai penyimpan makanan, tetapi semakin beragam, bahkan
menjadi barang yang memiliki nilai seni. Cara pembuatan gerabah
mengalami perkembangan dari mulai bentuk yang sederhana hingga ke bentuk
yang kompleks. Dalam bentuk yang sederhana dibuat dengan tidak
menggunakan roda. Bahan yang digunakan berupa campuran tanah liat dan
langsung diberi bentuk dengan menggunakan tangan. Teknik pembuatan
semakin berkembang, pencetakan menggunakan roda, agar dapat memperoleh
bentuk yang lebih baik bahkan lebih indah. Dalam perkembangan ini,
pencetakan sudah memiliki nilai seni. Sisi gerabah mulai dihias dengan
pola hias dan warna. Hiasan yang ada di antaranya hiasan anyaman. Untuk
membuat hiasan yang demikian yaitu dengan cara menempelkan agak keras
selembar anyaman atau tenunan pada gerabah yang masih basah sebelum
gerabah dijemur. Kemudian gerabah dijemur sampai kering dan dibakar.
Berdasarkan bukti ini, para ahli menyimpulkan bahwa pada masa ini
manusia sudah mengenal bercocok tanam dan orang mulai dapat menenun.
4) Kapak persegi Manusia Purba pada Masa Bercocok Tanam
Pemberian nama kapak persegi didasarkan pada bentuknya. Bentuk kapak ini
yaitu batu yang garis irisannya melintangnya memperlihatkan sebuah
bidang segi panjang atau ada juga yang berbentuk trapesium. Jenis lain
yang termasuk dalam katagori kapak persegi seperti beliung atau pacul
untuk yang ukuran besar, dan untuk ukuran yang kecil bernama tarah.
Tarah berfungsi untuk mengerjakan kayu. Pada alat-alat tersebut terdapat
tangkai yang diikatkan. Orang yang pertama memberikan nama Kapak
Persegi yaitu von Heine Geldern.
Daerah-daerah tempat ditemukannya kapak persegi yaitu di Sumatra, Jawa,
Bali, Nusa Tenggara, Maluku, Sulawesi, dan Kalimantan. Batu api dan
chalcedon merupakan bahan yang dipakai untuk membuat kapak persegi.
Kapak persegi kemungkinan sudah menjadi barang yang diperjualbelikan.
Alat ini dibuat oleh sebuah pabrik tertentu di suatu tempat kemudian di
bawa keluar daerah untuk diperjualbelikan. Sistem jual-belinya masih
sangat sederhana, yaitu sistem barter. Adanya sistem barter tersebut,
kapak persegi banyak ditemukan di tempat-tempat yang tidak banyak ada
bahan bakunya, yaitu batu api.
5) Kapak lonjong Manusia Purba pada Masa Bercocok Tanam
Pemberian nama kapak lonjong berdasarkan pada bentuk. Bentuk alat ini
yaitu garis penampang memperlihatkan sebuah bidang yang berbentuk
lonjong. Sedangkan bentuk kapaknya sendiri bundar telor. Ujungnya yang
agak lancip ditempatkan di tangkai dan di ujung lainnya yang bulat
diasah hingga tajam. Ada dua ukuran kapak lonjong yaitu ukuran yang
besar disebut dengan walzeinbeil dan kleinbel untuk ukuran kecil. Kapak
lonjong masuk ke dalam kebudayaan Neolitihikum Papua, karena jenis kapak
ini banyak ditemukan di Papua (Irian). Kapak ini ditemukan pula di
daerah-daerah lainnya, yaitu di Seram, Gorong, Tanimbar, Leti, Minahasa,
dan Serawak.
Selain di Indonesia, jenis kapak lonjong ditemukan pula di negara lain,
seperti Walzeinbeil di temukan di Cina dan Jepang, daerah Assam dan
Birma Utara. Penemuan kapak lonjong dapat memberikan petunjuk mengenai
penyebarannya, yaitu dari timur mulai dari daratan Asia ke Jepang,
Formosa, Filipina, Minahasa, terus ke timur. Penemuan-penemuan di
Formosa dan Filipina memperkuat pendapat ini. Dari Irian daerah
persebaran meluas sampai ke Melanesia.
6) Perhiasan Manusia Purba pada Masa Bercocok Tanam
Hiasan sudah dikenal oleh manusia pada masa bercocok tanam. Perhiasan
dibuat dengan bahan-bahan yang mudah diperoleh dari lingkungan sekitar,
seperti hiasan kulit kerang dari sekitar pantai. Hiasan lainnya ada yang
terbuat dari yang dibuat dari tanah liat seperti gerabah, dan ada pula
yang terbuat dari batu. seperti gelang, kalung, dan beliung.
Pembuatan hiasan dari batu dilakukan dengan cara, pertama batu
dipukul-pukul sampai menjadi bentuk gepeng. Setelah itu kedua sisi yang
rata dicekungkan dengan cara dipukul-pukul pula, kedua cekungan itu
bertemu menjadi lobang. Untuk menghaluskannya, kemudian digosok-gosok
dan diasah sehingga membentuk suatu gelang. Bentuk gelang tersebut dari
dalam halus rata dan dari luar lengkung sisinya. Selain dipukul, cara
lain untuk membuat lobang pada gelang yaitu dengan cara menggunakan
gurdi. Batu yang bulat gepeng itu digurdi dari kedua belah sisi dengan
sebuah gurdi dari bambu. Setelah diberi air dan pasir, bambu ini dengan
seutas tali dan sebilah bambu lainnya diputar di atas muka batu sampai
berlubang.
7) Pakaian Manusia Purba pada Masa Bercocok Tanam
Kebudayaan lainnya yang dimiliki oleh manusia pada masa bercocok tanam
diperkirakan mereka telah memakai pakaian. Bahan yang digunakan untuk
pakaian berasal dari kulit kayu. Daerah tempat ditemukan bukti adanya
pakaian adalah di Kalimantan, Sulawesi Selatan, dan beberapa tempat
lainnya. Pada daerah-daerah tersebut ditemukan alat pemukul kulit kayu.
Kulit kayu yang sudah dipukul-pukul menjadi bahan pakaian yang akan
dibuat.c. Konsep kepercayaan dan bangunan megalit Manusia Purba pada
Masa Bercocok Tanam
Sebagaimana telah dikemukakan bahwa manusia pada zaman berburu dan
mengumpulkan makanan sudah mengenal kepercayaan. Kepercayaan manusia ini
mengalami perkembangan. Pada masa berburu dan mengumpulkan makanan
kepercayaan baru sebatas adanya penguburan. Kepercayaan ini kemudian
berkembang pada masa bercocok tanam dan perundagian. Bukti peninggalan
kepercayaan pada masa bercocok tanam yaitu ditemukannya
bangunan-bangunan batu besar yang berfungsi untuk penyembahan. Zaman
penemuan batu-batu besar ini disebut dengan zaman megalithikum.
Bangunan-bangunan batu yang dihasilkan pada zaman megalithikum antara
lain sebagai berikut.
1) Menhir
Menhir merupakan tiang atau tugu batu yang dibuat untuk menghormati roh
nenek moyang. Daerah-daerah tempat ditemukannya menhir di Indonesia,
seperti di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatra Selatan,
Sulawesi Tengah, Kalimantan, dan Bali.
2) Sarkofagus
Sarkofagus menyerupai peti mayat atau keranda yang bentuknya seperti
palung atau lesung, tetapi mempunyai tutup. Benda ini terbuat dari batu
sehingga diperkirakan kehadiran sarkofagus sezaman dengan zaman
megalithikum (zaman batu besar). Adanya sarkofagus ini menandakan
kepercayaan pada waktu itu, bahwa orang yang meninggal perlu dikubur
dalam peti mayat. Di daerah Bali, sarkofagus ini banyak ditemukan.
3) Dolmen
Tempat lain untuk melakukan pemujaan pada arwah nenek moyang pada waktu
itu ialah Dolmen. Dolmen ini terbuat dari batu besar yang berbentuk
meja. Meja ini berkaki yang menyerupai menhir. Dolmen berfungsi sebagai
tempat sesaji dalam rangka pemujaan kepada roh nenek moyang. Di beberapa
tempat, dolmen berfungsi sebagai peti mayat, sehingga di dalam dolmen
terdapat tulang belulang manusia. Sebagai bekal untuk yang meninggal, di
dalam dolmen disertakan benda-benda seperti periuk, tulang dan gigi
binatang, dan alat-alat dari besi.
4) Kubur batu
Selain dolmen dan sarkofagus, ditemukan juga kubur batu yang fungsinya
sebagai peti mayat. Bedanya ialah kubur batu ini dibuat dari lempengan
batu, sedangkan dolmen dan sarkofagus dibuat dari batu utuh. Di daerah
Jawa Barat, penemuan kubur batu banyak ditemukan.
5) Waruga
Waruga adalah kubur batu berbentuk kubus atau bulat. Bentuknya sama
seperti dolmen dan sarkofagus, yaitu dibuat dari batu yang utuh. Di
Sulawesi Tengah dan Utara banyak ditemukan waruga.
6) Punden berundak-undak
Bangunan lainnya yang dihasilkan pada zaman megalithikum adalah punden
berundak-undak. Bangunan ini berfungsi sebagai tempat pemujaan yang
berupa batu tersusun secara bertingkat-tingkat. Di tempat punden
berundak-undak biasanya terdapat menhir. Daerah ditemukannya punden
berundak-undak antara lain di Lebak Sibedug (Banten Selatan) dan Ciamis
(Jawa Barat).
7) Arca
Arca ini terbuat dari batu yang berbentuk patung binatang atau manusia.
Tempat ditemukannya arca-arca antara lain di Jawa Tengah, Jawa Timur,
Lampung, dan Sumatera Selatan.
Senin, 19 Maret 2012
RUMUS BANGUN DATAR & RUANG
Macam bangun datar
Jenis bangun datar bermacam-macam, antara lain persegi, persegi panjang, segitiga, jajar genjang, trapesium, layang-layang, belah ketupat, dan lingkaran.Nama-nama Bangun Datar
- Persegi Panjang, yaitu bangun datar yang mempunyai sisi berhadapan yang sama panjang, dan memiliki empat buah titik sudut siku-siku.
- Persegi, yaitu persegi panjang yang semua sisinya sama panjang.
- Segitiga, yaitu bangun datar yang terbentuk oleh tiga buah titik yang tidak segaris
- Jajar Genjang, yaitu segi empat yang sisinya sepasang-sepasang sama panjang dan sejajar.
- Trapesium, yaitu segi empat yang memiliki tepat sepasang sisi yang sejajar.
- Layang-layang, yaitu segi empat yang salah satu diagonalnya memotong tegak lurus sumbu diagonal lainnya.
- Belah Ketupat, yaitu segi empat yang semua sisinya sama panjang dan kedua diagonalnya saling berpotongan tegak lurus.
- Lingkaran, yaitu bangun datar yang terbentuk dari himpunan semua titik persekitaran yang mengelilingi suatu titik asal dengan jarak yang sama. jarak tersebut biasanya dinamakan r, atau radius, atau jari-jari.
Rumus bangun datar
Rumus Bangun Datar- Rumus Persegi
- Luas = s x s = s2
- Keliling = 4 x s
- dengan s = panjang sisi persegi
- Rumus Persegi Panjang
- Luas = p x l
- Keliling = 2p + 2l = 2 x (p + l)
- dengan p = panjang persegi panjang, dan l = lebar persegi panjang
- Rumus Segitiga
- Luas = ½ x a x t
- dengan a = panjang alas segitiga, dan t = tinggi segitiga
- Panjang sisi miring segitiga siku-siku dicari dengan rumus Phytagoras (A2 + B2 = C2)
- Rumus Jajar Genjang
- Luas = a x t
- dengan a = panjang alas jajargenjang, dan t = tinggi jajargenjang
- Rumus Trapesium
- Luas = ½ x (s1 + s2) x t
- dengan s1 dan s2 = sisi-sisi sejajar pada trapesium, dan t = tinggi trapesium
- Rumus Layang-layang
- Luas = ½ x diagonal (d) 1 x diagonal (d) 2
- Rumus Belah Ketupat
- Luas = ½ x diagonal (d) 1 x diagonal (d) 2
- Rumus Lingkaran
- Luas = π (pi) x jari-jari (r)
- Layang-layang= terbagi atas 2 digonal yang berbeda ukurannya
- Persegi = semua sisi-sisinya sama besar
Satuan Panjang: kilometer (km), hektometer (hm), Decameter (dam), meter (m), desimeter (dm), centimeter (cm), Milimeter (mm) dll } dan Satuan Luas :{ kilometer persegi (km2), hektometer persegi (hm2/ hektar), meter persegi (m2), dll }.
Satuan Panjang biasa digunakan untuk panjang sisi-sisi bangun datar dan keliling bangun datar. Sedangkan Satuan Luas digunakan untuk luas bangun datar. m < cm
RUMUS BANGUN RUANG
Rumus Kubus
- Volume : Sisi pertama dikali sisi kedua dikali sisi ketiga (S pangkat 3)

Rumus Balok
- Volume : Panjang dikali lebar dikali tinggi (p x l x t)

Rumus Bola
- Volume : phi dikali jari-jari dikali tinggi pangkat tiga kali 4/3 (4/3 x phi x r x t x t x t)
- Luas : phi dikali jari-jari kuadrat dikali empat (4 x phi x r x r)

Rumus Limas Segi Empat
- Volume : Panjang dikali lebar dikali tinggi dibagi tiga (p x l x t x 1/3)
- Luas : ((p + l) t) + (p x l)

Rumus Tabung
- Volume : phi dikali jari-jari dikali jari-jari dikali tinggi (phi x r2 x t)
- Luas : (phi x r x 2) x (t x r)

Rumus Kerucut
- Volume : phi dikali jari-jari dikali jari-jari dikali tinggi dibagi tiga (phi x r2 x t x 1/3)
- Luas : (phi x r) x (S x r)
- S : Sisi miring kerucut dari alas ke puncak (bukan tingi)

Rumus Prisma Segitiga Siku-siku
- Volume : alas segitiga kali tinggi segitiga kali tinggi prisma bagi dua (as x ts x tp x

- Volume : Sisi pertama dikali sisi kedua dikali sisi ketiga (S pangkat 3)

Rumus Balok
- Volume : Panjang dikali lebar dikali tinggi (p x l x t)

Rumus Bola
- Volume : phi dikali jari-jari dikali tinggi pangkat tiga kali 4/3 (4/3 x phi x r x t x t x t)
- Luas : phi dikali jari-jari kuadrat dikali empat (4 x phi x r x r)

Rumus Limas Segi Empat
- Volume : Panjang dikali lebar dikali tinggi dibagi tiga (p x l x t x 1/3)
- Luas : ((p + l) t) + (p x l)

Rumus Tabung
- Volume : phi dikali jari-jari dikali jari-jari dikali tinggi (phi x r2 x t)
- Luas : (phi x r x 2) x (t x r)

Rumus Kerucut
- Volume : phi dikali jari-jari dikali jari-jari dikali tinggi dibagi tiga (phi x r2 x t x 1/3)
- Luas : (phi x r) x (S x r)
- S : Sisi miring kerucut dari alas ke puncak (bukan tingi)

Rumus Prisma Segitiga Siku-siku
- Volume : alas segitiga kali tinggi segitiga kali tinggi prisma bagi dua (as x ts x tp x

RESPIRASI PADA TUMBUHAN
B. Landasan Teori
Pernapasan adalah proses pertukaran gas O2 dengan CO2 sebagai hasil metabolisme normal dan zat yang dibutuhkan atau diperlukan dalam pernapasan itu sendiri.
Pernapasan merupakan pembakaran (metabolisme atau disimilasi) dimana energi yang disimpan tadi dikembalikan lagi untuk mengembalikan proses-proses kehidupan atau respirasi adalah proses pembokaran energi yang tersimpan untuk dimanfaatkan dalam proses-proses kehidupan.
Mungkin anda membutuhkan Mungkin anda membutuhkan rpp dan silabus biologi sma, rpp dan silabus biologi smk atau rpp dan silabus biologi smp untuk menunjang proses pembelajaran pada mata pelajaran biologi.
Respirasi atau oksigen glukosa adalah merupakan sumber energi yang utama untuk kebanyakan sel. Pada waktu glukosa dipecah dalam suatu rangkaian reaksi enzimatis, beberapa energi disebabkan dalam bentuk ikatan fosfat berenergi tinggi (ATP) dan sebagian lagi hilang sebagai panas.
Proses utama respirasi adalah mobilisasi senyawa organik dan oksidasi senyaw. Senyawa tersebut secara terkendali untuk membebaskan energi bagi pemeliharaan dan perkembangan tumbuhan.
Reaksi respirasi (oksidasi biologis) suatu karbohidrat misalnya glukosa berlangsung dalam empat tahap adalah:
1. Glikolisis
Merupakan serangkaian reaksi yang menguraikan satu molekul glukosa menjadi dua molekul asam piruvat, jalur reaksi ini disebut juga jalur Embden-Meyerhoff-Parnas (EMP), merupakan dasar dari respirasi anaerobik atau fermentasi.
2. Dekarboksilasi Oksidatif Piruvat
Senyawa-senyawa yang dihasilkan tahap ke-2 diuraikan menjadi CO2 dinamakan daun asam sitrat karena senyawa C6 yang pertama kali dibentuk dalam daur ini adalah asam sitrat.
Daur ini dikenal dengan daur krebs. Nama lain dari iktu serta asam-asam dengan tiga gugus karboksil.
3. Oksidasi terminal dalam rantai respiratoris
Hidrogen yang dihasilkan oleh substrat pada tahap ke-1 hingga ke-3 akhirnya berkombinasi dengan oksigen membentuk air.
Agar dapat berlangsung terjadi suatu angkutan hidrogen sepanjang suatu rantai sistem redoks yaitu melalui suatu sistem angkutan/transport elektron
C. Alat dan bahan
Alat
- Tutup gabus/aluminim foil
- 4 buah tabung reaksi
- Kain kasa
- Tali atau benang
- Pipet ukur
Bahan
- Aquadest
- Kecambah
- Air kapur
- Hidrilla
- Larutan bromtimol blue
D. Cara Kerja
- Menyiapkan 4 buah tabung reaksi
- Mengisi tabung 1 dan tabung 2 dengan 5 ml air kapur
- Pada tabung ke 2, masukkan kecambah yang sudah dibungkus dengan kain kasa dengan posisi menggantung
- Mengisi tabung 3 dan tabung 4 aquadest secukupnya
- Menambahkan 3-5 tetes bromtimol blue pada tabung 3 dan tabung 4
- Pada tabung 4 memasukkan beberapa daun hydrilla
- Menutup 4 tabung reaksi rapat-rapat dengan alluminium foil
- Mengamati perubahan yang terjadi pada ke 4 tabung
E. Hasil Pengamatan
Keterangan :
Tabung 1 : Berisi air kapur
Tabung 2 : Berisi air kapur dan kecambang
Tabung 3 : Berisi aquades dan bromtimol blue
Tabung 4 : Berisi daun hydrilla dan aquades dan brimtimol blue
F. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan di atas dapat diperhatikan bahwa :
- Tabung ke II yang berisi (air kapur dan kecambah) lebih keruh dibandingkan tbung ke I, ini terjadi karena larutan air kapur bereaksi dengan kecambah yang melakukan respirasi yaitu mengeluarkan O2.
Penggunaan kecambah segar disebabkan karena kecambah melakukan pernafasan karena kecambah itu masih hidup. Buktinya terlihat pada perubahan air kapur yang semula jernih menjadi putih. Sebenarnya air kapur merupakan zat kapur yang dapat mengikat CO2.
SISTEM PERNAFASAN MANUSIA
Selamat siang berjumpa lg dengan saya di blog mungil ini :D Sekedar
ngasih informasi nih tentang "Sistem Pernapasan pada Manusia, Tumbuhan,
dan Hewan" kali aja ada yg butuh informasi tentang ini :DD
"Sistem Pernapasan pada Manusia"
Manusia dalam bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang
karbondioksida ke lingkungan. Pernapasan adalah proses ganda yaitu
terjadinya pertukaran gas di dalam jaringan atau “pernapasan dalam” dan
yang terjadi didalam paru-paru “pernapasan luar”. Pernapasan Luar yang
merupakan pertukaran antara O2 dan CO2 antara darah dan udara.
Pernapasan Dalam yang merupakan pertukaran O2 dan CO2 dari aliran darah
ke sel-sel tubuh. PENGAMBILAN NAFAS Dalam mengambil nafas ke dalam tubuh
dan membuang napas ke udara dilakukan dengan dua cara pernapasan, yaitu
: a. Respirasi / Pernapasan Dada Otot antar tulang rusuk luar
berkontraksi atau mengerut Tulang rusuk terangkat ke atasRongga dada
membesar yang mengakibatkan tekanan udara dalam dada kecil sehingga
udara masuk ke dalam badan b. Respirasi/Pernapasan Perut Ototdifragma
pada perut mengalami kontraksi Diafragma datar Volume rongga dada
menjadi besar yang mengakibatkan tekanan udara pada dada mengecil
sehingga udara pasuk ke paru-paru. Proses Kimiawi Respirasi Pada Tubuh
Manusia : 1. Pembuangan CO2 dari paru-paru : H + HCO3 ---> H2CO3
---> H2 + CO2 2. Pengikatan oksigen oleh hemoglobin : Hb + O2 --->
HbO2 3. Pemisahan oksigen dari hemoglobin ke cairan sel : HbO2 --->
Hb + O2 4. Pengangkutan karbondioksida di dalam tubuh : CO2 + H2O
---> H2 + CO2
"Saluran Pernapasan pada Manusia"
* Nares anterior * Rongga hidung * Farinx * Larinx * Trakhea * Bronkhus
1. Nares anterior * Adalah saluran-saluran di dalam lubang hidung,
dimana saluran itu bermuara ke vestibulum (rongga) hidung. * Vestibulum
ini dilapisi dengan epitelium bergaris yang bersambung dengan kulit. *
Lapisan nares anterior memuat sejumlah kelenjar sebaseus yang ditutupi
oleh bulu kasar. * Kelenjar-kelenjar ini bermuara ke dalam rongga
hidung.
2. Rongga Hidung * Dilapisi dengan epitelium silinder dan sel spitel
berambut yang mengandung sel cangkir atau sel lendir sehingga permukaan
nares basah dan berlendir. * Selaput lendir ini kaya akan pembuluh
darah, yang bersambung dengan lapisan farinx dan dengan semua sinus yang
mempunyai lubang masuk dalam rongga hidung.
Sewaktu udara melalui hidung, udara di saring oleh bulu-bulu
(vestibulum) dan karena kontak dengan permukaan lendir yang dilaluinya
membuat udara menjadi hangat. Penguapan air dari permukaan selaput
lendir menyebabkan kondisi rongga hidung lembab. Hidung menghubungkan
lubang-lubang sinus udara para nasalis yang masuk kedalam rongga hidung
dan lubang naso-lakrimal yang menyalurkan air mata (bawah rongga
nasalis)
3. Farinx (tekak) adalah pipa berotot yang berjalan dari dasar tengkorak
sampai persambungannya dengan usofagus. Terletak dibelakang hidung
(naso-farinx), dibelakang mulut (oro-farinx) dan di belakang larinx
(farinx-laringeal)
4. Larinx (tenggorokan) Terletak didepan bagian terendah farinx,
memisahkannya dari kolumna vertbra servikalis dan masuk ke dalam trakhea
di bawahnya.
5. Terdiri atas kepingan tulang rawan yang diikat bersamaan oleh ligamen
dan membran.
6. Yang terbesar diantaranya tulang rawan tiroid depannya terdapat
benjolan subkutaneus (jakun).
7. Tulang rawan krikoid terletak dibawah tiroid berbentuk lingkaran
lengkap
8. Tulang rawan lainnya ialah kedua tulang krawan aritenoid (belakang
krikoid), tulang rawan kuneiform dan kornikulata.
Epiglottis berupa katup tulang rawan, membantu menutup larinx sewaktu
menelan. Larinx dilapisi selaput lendir yang sama seperti yang terdapat
didalam trakea, kecuali pita suara dan bagian epiglottis. Pita suara
terletak di dalam larinx (T.R. tiroid sampai T.R. aritenoid). Gerakan
pada T.R. aritenoid otot laringeal pita suara ditegangkan atau
dikendorkan udara melalui glottis suara dihasilkan. Tulang rawan pada
larinx mengatur suara dan menutup lubang atas sewaktu menelan. Trakhea
(Batang tenggorok). Trakea adalah tuba yang memiliki diameter sekitar
20-25 mm dan panjang sekitar 9 cm. Trakea terletak dari laring ke
bronkus utama yang merupakan jalan masuk udara menuju paru-paru.
Tersusun oleh jaringan otot, tulang rawan (agar trakea tetap terbuka),
serta selaput lendir (epitelium bersilia). Silia bergerak atas kearah
larinx menyebabkan debu dan butiran halus lainnya yang masuk dalam
pernapasan dapat dikeluarkan. Di dalam rongga dada, trakea bercabang
menjadi dua cabang tenggorok (bronkus). Di dalam paru-paru, cabang
tenggorok bercabang-cabang lagi menjadi saluran yang sangat kecil
disebut bronkiolus. Ujung bronkiolus berupa gelembung kecil yang disebut
gelembung paru-paru (alveolus). Paru-paru Jaringan paru elastik,
berpori dan seperti spons. Paru-paru terletak di dalam rongga dada.
Berbentuk kerucut dan terdiri ada dua buah yaitu paru-paru kanan dan
paru-paru kiri. Paru-paru kanan terdiri atas tiga lobus (belahan) yang
disebabkan oleh fisura yaitu lobus atas, tengah dan bawah. Sedangkan
paru-paru kiri terdiri atas dua lobus yaitu lobus atas dan bawah. Setiap
lobus tersusun atas lobula. Pipa kecil bronkhial masuk kedalam setiap
lobula yang berakhir menjadi kantong udara paru-paru (alveolus).
Alveolus dalam paru-paru jumlahnya sangat banyak, lebih kurang 300 juta
alveolus. Luas permukaan seluruh alveolus diperkirakan 100 kali lebih
besar daripada permukaan tubuh. Alveolus dikekelingi pembuluh-pembuluh
kapiler darah dan pertukaran gas terjadi. Pembuluh darah dalam
paru-paru. Arteri pulmonalis membawa darah yang sudah tidak mengandung
oksigen dari ventrikel kanan jantung ke paru-paru saluran bronkhial
arteriola kapiler dinding alveoli difusi pertukaran gas kapiler
paru-paru bersatu pembuluh darah lebih besar vena pulmonaris
meninggalkan paru-paru membawa darah berisi oksigen ke atrium jantung
kiri aorta seluruh tubuh.arteri bronkhialis membawa darah yang kaya
oksigen dari aorta torasika ke paru-paru guna memberi makanan dan
mengantarkan oksigen kedalam jaringan paru-paru. Arteri pulmonalis
membawa darah yang sudah tidak mengandung oksigen dari ventrikel kanan
jantung ke paru-paru saluran bronkhial arteriola kapiler dinding alveoli
difusi pertukaran gas kapiler paru-paru bersatu pembuluh darah lebih
besar vena pulmonaris meninggalkan paru-paru membawa darah berisi
oksigen ke atrium jantung kiri aorta seluruh tubuh.Arteri bronkhialis
membawa darah yang kaya oksigen dari aorta torasika ke paru-paru guna
memberi makanan dan mengantarkan oksigen kedalam jaringan paru-paru.
Karbondioksida hasil buang metabolisme menembus membran alveoler-kapiler
dari kapiler darah ke alveoli pipa bronkhial dan trakea keluar melalui
mulut dan hidung.
* Empat proses yang berhubungan dengan pernapasan pulmoner (pernapasan
externa) : 1. Ventilasi pulmorter atau gerak pernapsan yang menukar
udara dalam alveoli dengan udara luar
2. Arus darah melalui paru-paru
3. Distribusi arus udara dan arus darah sedemikian sehingga jumlah tepat
dari setiapnya dapat mencapai semua bagian tubuh.
4. Difusi gas yang menembus membran pemisah alveoli dan kapiler. CO2
lebih mudah berdifusi daripada O2.
* Pernapasan jaringan atau pernapasan internal. Darah yang telah
menjenuhkan hemoglobin dengan oksigen (oksihemoglobin) mengintari tubuh
kapiler oksigen dilepaskan kedalam jaringan dan sebgai gantinya darah
akan berikatan dengan karbondioksida sebagai hasil buangan oksigen.
* Kapasitas Paru-paru Udara yang keluar masuk paru-paru pada waktu
melakukan pernapasan biasa disebut udara pernapasan (udara tidal).
Volume udara pernapasan pada orang dewasa lebih kurang 500 ml Udara yang
dapat masuk setelah mengadakan inspirasi biasa disebut udara
komplementer, volumenya lebih kurang 1500 ml.Udara yang dapat
dikeluarkan setelah ekspirasi biasa disebut udara suplementer, volumenya
lebih kurang 1500 ml. Kecepatan dan pengendalian pernapasan
* Mekanisme pernapasan diatur dan dikendalikan oleh dua faktor utama :
1. Pengendalian oleh saraf Pusat pernapasan ialah pusat otomatik dalam
medula oblongata yang mengeluarkan impuls eferen ke otot pernafasan.
impuls → radix saraf servikalis impuls saraf frenikus diafragma bagian
yang lebih rendah pada sumsum belakang saraf interkostalis otot
interkostalis → kontraksi ritmik otot diafragma (kira-kira lima belas
kali setiap hari).
2. Pengendalian saraf kimiawi faktor utama dalam pengendalian dan
pengaturan frekwensi, kecepatan dan dalamnya gerakan pernafasan. Pusat
pernapasan didalam sumsum sangat peka pada reaksi kadar alkali darah.
Karbondioksida adalah produk asam dari metabolisme, dan bahan kimia yang
asam ini merangsang pusat pernapasan untuk mengirim keluar impuls saraf
yang bekerja atas otot pernafasan.
3. Emosi, rasa sakit dan takut.
4. Impuls aferen.
5. Pengendalian secara sadar.
"Sistem Pernapasan pada Tumbuhan"
Pernafasan pada tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua yaitu aerob dan
anaerob, pernafasan aerob memerlukan oksigen O2, sedangkan pernafasan
anaerob tiidak memerlukan oksigen, untuk pernafasan anaerob dibedakan
menjadi obligatif dan fakultatif, pernafasan anaerob obligatif mutlak
memerlukan oksigen sedangkan anaerob fakultatif dapat berlangsung tanpa
atau dengan oksigen.
1. Pernafasan tumbuhan tingkat tinggi
Pernafasan pada tumbuhan tingkat tinggi berlangsung secara aerob, pada
pernafasan ini terjadi proses pembebasan energi dari sari makanan di
dalam sel tubuh melalui proses oksidasi biologis, Oksidasi biologis
ada;ah suatu reaksi antara sari makanan dengan oksigen yang menghasilkan
karbon dioksida ( CO2 ), air ( H2O) dan energi.Reaksikiia ini merupakan
reaksi enzimatis, enzim berperan sebagai katalisator ( pemercepat
proses reaksi )
Energi yang dihasilkan dari pernafasan digunakan oleh tumbuhan untuk
mewlakukan berbagai kegiatan hidupnya, misalnya untuk pertumbuhan dan
melakukan kegiatan di dalam hidupnya, misalnya untuk pertumbuhan,,
pembentukan protein mengangkut mineral dari dalam tanah, berkembang
biak,serta melakukan proses fotosintesis .
2. Pernafasan pada tumbuhan tingkat rendah
Pernafasan pada tumbuhan tingkat rendah ada yang aaerob dan ada yang
anaerob.Pernafasan anaerob disebut juga dengan fermentasi ( proses
pengubahan senyawa utama menjadi senyawa bentuk lain dengan bantuan
enzim ) , misalnya proses pembentukan alkohol dari glukosa denganbantuan
jamur ragi ( Saccharomyces ) seperti pembuatan tempe.
"Sistem Pernapasa pada Hewan"
Pernapasan adalah pertukaran gas yang dibutuhkan untuk metabolisme dalam
tubuh. Hewan memiliki alat-alat pernapasan yang berbeda-beda. Mammalia,
Reptilia, dan Amphibia memiliki saluran pernapasan berupa paruparu.
Cacing (Annelida) dan Amphibia memiliki kulit yang berfungsi juga
sebagai tempat pertukaran gas. Ikan mengambil oksigen yang berada di
lingkungannya (air) dengan menggunakan sistem insang. Sebagian besar
Arthropoda, terutama serangga, telah memiliki sistem saluran pernapasan.
Meskipun demikian, terdapat kelebihan dan kekurangan pada setiap
mekanisme pernapasan yang dimiliki oleh setiap makhluk. Misalnya, katak
yang memiliki dua jenis mekanisme respirasi, tetap tidak dapat berada
lama di darat karena adanya ancaman dehidrasi. Paru-paru tidak mampu
mengikat udara yang terlarut dalam air, tetapi sistem pernapasan ini
menguntungkan untuk hidup di daratan karena letaknya di dalam saluran
pernapasan sehingga paru-paru terhindar dari penguapan air yang
berlebihan. Berikut akan dibahas mengenai sistem pernapasan pada
beberapa hewan.
1. Sistem dan Organ Pernapasan Cacing (Annelida)
Cacing menggunakan permukaan tubuhnya untuk bernapas. Hewan ini
memanfaatkan permukaan kulitnya untuk bernapas. Oleh karena itu, kulit
cacing tanah selalu basah untuk memudahkan terjadinya pertukaran udara.
Di bawah permukaan kulitnya yang basah tersebut, ternyata terdapat
kapiler-kapiler darah. Melalui kapiler ini, oksigen berdifusi masuk ke
dalam kulit, lalu ditangkap dan diedarkan oleh sistem peredaran darah.
Sebaliknya, karbon dioksida yang terkandung dalam darah dilepaskan dan
berdifusi keluar tubuh.
2. Sistem dan Organ Pernapasan Serangga (Insecta)
Serangga adalah kelompok Arthropoda yang paling banyak jenisnya.
Meskipun serangga memiliki sistem peredaran darah terbuka, namun sistem
pernapasan serangga langsung mencapai jaringannya lewat saluran yang
disebut sistem trakea. Sistem trakea memiliki saluran-saluran tempat
pertukaran udara yang bermuara di stigma atau spirakel, yaitu berupa
lubang kecil yang berada di kedua tepi setiap ruas tubuh serangga.
Spirakel memiliki bulu-bulu untuk menyaring kotoran. Spirakel juga
memiliki katup. Dengan cara mengontraksikan otot-otot yang berhubungan
dengan katup-katup tersebut, serangga dapat mengatur membuka dan
menutupnya spirakel. Dalam tubuh serangga, terdapat trakea yang
memanjang di sepanjang tubuhnya. Trakea itu bercabang-cabang menjadi
saluran-saluran udara yang sangat kecil yang disebut trakeolus.
Trakeolus bersentuhan langsung dengan jaringan dalam tubuh serangga.
Ujung trakeolus memiliki cairan. Pada cairan inilah, oksigen dalam udara
yang masuk ke dalam sistem trakea, berdifusi masuk ke dalam sel-sel
jaringannya. Sebaliknya, karbon dioksida juga keluar melalui trakeolus .
3. Sistem dan Organ Pernapasan Ikan (Pisces)
Insang adalah organ pernapasan utama pada ikan. Beberapa hewan lain juga
memiliki insang untuk bernapas, di antaranya udang, kepiting, cacing
laut, serta bintang laut. Air berperan sebagai media pernapasan. Oksigen
yang terkandung di dalam air yang jumlahnya sangat sedikit, disaring
oleh lembaran-lembaran insang. Namun, konsentrasi oksigen di dalam air
dapat berubah sejalan dengan naiknya suhu dan salinitas air. Bahan-bahan
pencemar organik yang diuraikan oleh bakteri dan jamur juga dapat
mengurangi jumlah oksigen dalam air. Lembaran-lembaran insang tersebut
dipenuhi oleh pembuluh-pembuluh darah. Air mengalir melewati
lembaran-lembaran insang tersebut sehingga oksigen yang terlarut di
dalamnya dapat berdifusi masuk ke dalam pembuluh darah.
Air masuk melalui mulut dan keluar melalui operkulum insang. Proses
inspirasi terjadi ketika volume rongga mulut membesar sehingga tekanan
di dalam rongga mulut meningkat dan air mengalir masuk ketika mulut
terbuka. Air tertahan di dalam mulut karena selaput yang membatasi
rongga mulut dan insang masih tertutup. Ketika selaput terbuka, air
mengalir melewati lamela insang. Pada saat itulah, terjadi proses
pertukaran gas di permukaan insang. Darah melepaskan CO2 ke dalam air
dan mengikat O2 yang terdapat dalam air. Pada jenis-jenis ikan tertentu,
seperti lele, mampu hidup di dalam air kotor. Insangnya memiliki
perluasan berupa lipatan-lipatan (labirin) yang membentuk rongga. Rongga
labirin dapat menyimpan oksigen sehingga ketika ikan tersebut berada di
dalam air yang kotor atau bahkan dalam lumpur, ikan tersebut masih
dapat bernapas .
4. Sistem dan Organ Pernapasan Katak (Amphibia)
Sepasang paru-paru pada katak berbentuk seperti balon elastis tipis yang
diliputi kapiler darah. Dinding bagian dalam paru-paru ini memiliki
lipatanlipatan yang berperan sebagai perluasan. Paru-paru ini
dihubungkan dengan semacam bronkus pendek yang berhubungan dengan rongga
mulut. Katak tidak memiliki tulang rusuk dan diafragma. Mekanisme
inspirasi dan ekspirasi terjadi karena kontraksi atau relaksasinya
otot-otot rahang bawah dan otot perut .
Katak tidak memiliki tulang rusuk dan diagfragma. Mekanisme inspirasi
dan ekspirasi terjadi karena kontraksi otot-otot rahang bawah dan otot
perut.
Rongga mulut membesar ketika otot rahang bawah (submaksilaris)
mengendur, dan otot sternohioideus di bagian bawah rahang berkontraksi.
Hal ini menyebabkan peningkatan tekanan dalam rongga mulut sehingga
terjadi aliran udara melalui rongga mulut dan koane. Ketika otot
submaksilaris dan otot genio hioideus berkontraksi, rongga mulut
mengecil. Koane menutup dan celah faring membuka sehingga udara
terdorong masuk ke dalam paruparu. Kemudian, di dalam paru-paru terjadi
pertukaran gas. Pada proses ekspirasi, otot submaksilaris kembali
berelaksasi dan otot sternohioideus serta otot-otot perut berkontrasi
sehingga menekan paru-paru dan mendorong udara kaya CO2 keluar rongga
mulut. Segera setelah celah faring menutup dan koane membuka, otot
submaksilaris dan otot geniohioideus berkontraksi sehingga rongga mulut
mengecil. Akibatnya, udara yang kaya CO2 tertekan keluar. Pernapasan
dengan menggunakan kulit dapat berlangsung ketika berada di darat maupun
di air. Kulit katak tipis dengan lendir yang dihasilkan oleh kelenjar
pada kulitnya. Selain itu, memiliki banyak kapiler yang merupakan
perkembangan dari sistem pernapasan menggunakan insang luar. Pada saat
berada dalam stadium larva, organ yang dimiliki bukanlah paru-paru,
tetapi insang luar. Insang luar berupa lipatan-lipatan kulit yang
mengandung banyak pembuluh darah. Pada salamander, salah satu jenis
Amphibia, insang luar ini tetap ada hingga hewan tersebut dewasa .
5. Sistem dan Organ Pernapasan Burung (Aves)
Pada prinsipnya, sistem respirasi burung mirip dengan sistem respirasi
pada Mammalia. Perbedaannya, burung memiliki 6 pasang kantung udara
(saccus pneumatikus). Kantung udara ini terbentuk sebagai semacam
perluasan dari paru-paru. Namun, pertukaran gas tetap terjadi di dalam
paru-paru, sedangkan kantung udara berfungsi menampung udara cadangan.
Berdasarkan letaknya terhadap paru-paru, beberapa kantung udara disebut
kantung udara posterior (di belakang paru-paru, meliputi dua pasang
kantung udara di perut) dan anterior (di depan paru-paru, meliputi
sepasang di rongga dada dan sepasang di pangkal leher). Kantung udara
anterior di antaranya terletak di pangkal leher, rongga dada (di antara
tulang selangka), dan di antara tulang korakoid. Kantung udara posterior
di antaranya terletak di pangkal leher di bawah sayap (ketiak), dan dua
pasang di rongga perut. Kantung-kantung udara ini berfungsi:
a. membantu pernapasan, terutama pada saat terbang;
b. membantu memperkeras suara saat berkicau;
c. mencegah hilangnya panas tubuh yang terlalu besar dan melindungi dari
kedinginan;
d. memperbesar atau memperkecil berat jenis tubuh burung perenang pada
waktu burung tersebut berenang.
Paru-paru burung berbeda dengan paru-paru manusia. Selain ukurannya yang
cukup kecil jika dibandingkan dengan ukuran tubuhnya, struktur bagian
dalamnya pun berbeda. Alveoli yang merupakan bagian ujung dalam saluran
pernapasan manusia, digantikan oleh saluran-saluran kecil yang disebut
parabronkus. Saluran-saluran kecil tersebut dibungkus oleh
pembuluhpembuluh darah. Pertukaran udara terjadi di dalam saluran
parabronkus.
Organ respirasi pada burung terdapat perbedaan antara fase inspirasi
dan ekspirasi pada bagian paru-paru.
Pada saat burung tidak terbang, proses inspirasi terjadi dengan
memperbesar rongga dada. Pembesaran rongga dada diikuti dengan aliran
udara dari luar tubuh melewati hidung, faring, trakea, dan bronkus.
Sebagian besar udara diteruskan ke kantung-kantung udara posterior,
sedangkan sebagian lagi langsung melewati paru-paru. Saat rongga dada
mengecil, terjadi ekspirasi. Udara dari kantung udara posterior mengalir
ke kantung udara interior, melewati parabronkus. Dalam parabronkus
terjadi pertukaran gas. Udara kaya CO2 ditampung sementara dalam
kantung-kantung udara anterior. Saat inspirasi berikutnya, udara
mengalir lagi mengisi kantung udara posterior dan paru-paru. Ketika
ekspirasi, udara mengalir melewati paruparu mengisi kantung udara
anterior, sedangkan udara hasil pernapasan pertama dikeluarkan. Secara
kontinu, paru-paru burung dilewati udara pada saat inspirasi dan
ekspirasi. Pada saat burung terbang, mekanisme perbesaran rongga dada
tidak dapat dilakukan karena tulang dada dan tulang rusuk merupakan
tempat perlekatan untuk otot-otot terbang. Aliran udara ke dalam
paru-paru terjadi ketika burung mengepakkan sayap. Pada saat sayap
diangkat ke atas, kantung udara di ketiak mengembang sehingga terjadi
proses inspirasi. Ketika sayap turun, kantung udara di antara tulang
korakoid mengembang dan kantung udara ketiak terjepit sehingga udara
mengalir ke dalam kantung udara di antara tulang korakoid melewati
paru-paru. Saat itulah terjadi proses pertukaran gas.
memaknai TIK (ICT) dari kegunaan & kemanfaatan
Sore yg cerah, liat keluar jendela cerah banget ampe mata pedih..saya
Vampire ga bisa kena matahari :D langsung aja yah .. saya kasih tau
kegunaan & kemanfaatan menggunakan ICT .
Meningkatnya kecenderungan banyak orang terhadap tenologi informasi dan
komunikasi (TIK) di era informasi ini ada kaitan secara langsung dengan
peningkatan tahap literasi komputer, literasi informasi dan juga
tingkat kesejahteraan masyarakat. Kesemua faktor tersebut satu sama
lainnya saling melengkapi dan tidak bisa dipisahkan, selain itu juga
minat membaca masyarakat lebih tinggi sehingga memerlukan berbagai
sumber yang mudah dan cepat diakses. Pada dasarnya harapan utama kita
adalah dengan TIK prodikvitas kerja di kalangan masyarakat Indonesia
sekarang akan meningkat sehubungan dengan peningkatan taraf pendidikan
dan pendapatan masyarakat pada masa depan.
Informasi sebenarnya sudah ada sejak adanya manusia jutaan tahun yang
lalu walaupun dalam tahap yang berbeda. Istilah informasi dengan
keturunannya yang lain, seperti data, fakta, ilmu, pengetahuan dan
kebijaksanaan yang membawa manusia melangkah setapak demi setapak ke
depan sehingga mencapai kemapanan budaya seperti yang ada sekarang.
Walaupun sumbangan informasi sebagai sumber (pembangunan, sosio-budaya,
eknomi-politik dan lain-lain) belum diteliti dengan sepenuhnya, tetapi
fungsi utamanya ialah memudahkan manusia berkomunikasi sudah terasa
dalam kehidupan kita. Apabila komunikasi terjadi maka terjadilah saling
hubungan (interconnection) dan interaksi di antara semua pihak yang
terlibat sehingga pesan, ide, harapan, keinginan, pengetahuan dapat
tersampaikan dengan cepat. Adapun teknologi berperan dalam membantu
meningkatnya produktivitas, efektivitas dan efesiensi dari informasi.
Banyak informasi yang dulu memerlukan waktu, tenaga dan ruang yang
banyak dan besar, kini berkat bantuan teknologi khususnya TIK masalah
tersebut dapat diatasi dengan lebih mudah, cepat dan tepat, seperti
sistem informasi manajemen, sistem penunjang keputusan, sistem informasi
eksekutif, e-mail, SMS, Video Confren dan Internet/intranet.
Salah satu prinsip TIK adalah High-tech-high-touch, makna bebasnya
kira-kira kita jangan terlalu banyak bergantung kepada teknologi
tercanggih, namun yang lebih penting adalah unsur manusia yang
menggunakan dan memanfaatkan TIK. Kemampuan dan kemanfaatan TIK akan
semakin terasa apabila sepenuhnya mengetahui; apa, kapan dan bagaimana
TIK digunakan secara efektif dan efisien. TIK dimanfaatkan untuk
menyelesaikan masalah dan menggunakan peluang yang ada untuk
meningkatkan produktifitas.
Senin, 27 Februari 2012
Senin, 06 Februari 2012
TENTANG HARI VALENTINE
Hari raya ini sekarang terutama diasosiasikan dengan para pencinta yang saling bertukaran notisi-notisi dalam bentuk "valentines". Simbol modern Valentine antara lain termasuk sebuah kartu berbentuk hati dan gambar sebuah Cupido (Inggris: cupid) bersayap. Mulai abad ke-19, tradisi penulisan notisi pernyataan cinta mengawali produksi kartu ucapan secara massal. The Greeting Card Association (Asosiasi Kartu Ucapan AS) memperkirakan bahwa di seluruh dunia sekitar satu miliar kartu valentine dikirimkan per tahun.[1] Hal ini membuat hari raya ini merupakan hari raya terbesar kedua setelah Natal di mana kartu-kartu ucapan dikirimkan. Asosiasi yang sama ini juga memperkirakan bahwa para wanitalah yang membeli kurang lebih 85% dari semua kartu valentine.
Di Amerika Serikat mulai pada paruh kedua abad ke-20, tradisi bertukaran kartu diperluas dan termasuk pula pemberian segala macam hadiah, biasanya oleh pria kepada wanita. Hadiah-hadiahnya biasa berupa bunga mawar dan cokelat. Mulai tahun 1980-an, industri berlian mulai mempromosikan hari Valentine sebagai sebuah kesempatan untuk memberikan perhiasan.
Sebuah kencan pada hari Valentine seringkali dianggap bahwa pasangan yang sedang kencan terlibat dalam sebuah relasi serius. Sebenarnya Valentine itu merupakan hari Percintaan, bukan hanya kepada pacar ataupun kekasih, Valentine merupakan hari terbesar dalam soal Percintaan dan bukan berarti selain valentine tidak merasakan cinta.
Di Amerika Serikat hari raya ini lalu diasosiasikan dengan ucapan umum cinta platonik "Happy Valentine's", yang bisa diucapkan oleh pria kepada teman wanita mereka, ataupun, teman pria kepada teman prianya dan teman wanita kepada teman wanitanya.
Daftar isi[sembunyikan] |
Sejarah Hari Valentine
] Perayaan Kesuburan bulan Februari
Asosiasi pertengahan bulan Februari dengan cinta dan kesuburan sudah ada sejak dahulukala. Menurut tarikh kalender Athena kuno, periode antara pertengahan Januari dengan pertengahan Februari adalah bulan Gamelion, yang dipersembahkan kepada pernikahan suci Dewa Zeus dan Hera.Di Roma kuno, 15 Februari adalah hari raya Lupercalia, sebuah perayaan Lupercus, dewa kesuburan, yang dilambangkan setengah telanjang dan berpakaian kulit kambing. Sebagai bagian dari ritual penyucian, para pendeta Lupercus meyembahkan korban kambing kepada sang dewa dan kemudian setelah minum anggur, mereka akan lari-lari di jejalanan kota Roma sembari membawa potongan-potongan kulit domba dan menyentuh siapa pun yang mereka jumpai. Terutama wanita-wanita muda akan maju secara sukarela karena percaya bahwa dengan itu mereka akan dikarunia kesuburan dan bisa melahirkan dengan mudah.
Hari Raya Gereja
Menurut Ensiklopedi Katolik (Catholic Encyclopaedia 1908)[2], nama Valentinus paling tidak bisa merujuk tiga martir atau santo (orang suci) yang berbeda:- seorang pastur di Roma
- seorang uskup Interamna (modern Terni)
- seorang martir di provinsi Romawi Africa.
Sisa-sisa kerangka yang digali dari makam Santo Hyppolytus dia Via Tibertinus dekat Roma, diidentifikasikan sebagai jenazah St. Valentinus. Kemudian ditaruh dalam sebuah peti emas dan dikirim ke gereja Whitefriar Street Carmelite Church di Dublin, Irlandia. Jenazah ini telah diberikan kepada mereka oleh Paus Gregorius XVI pada 1836. Banyak wisatawan sekarang yang berziarah ke gereja ini pada hari Valentine, di mana peti emas diarak-arak dalam sebuah prosesi khusyuk dan dibawa ke sebuah altar tinggi. Pada hari itu sebuah misa khusus diadakan dan dipersembahkan kepada para muda-mudi dan mereka yang sedang menjalin hubungan cinta.
Hari raya ini dihapus dari kalender gerejawi pada tahun 1969 sebagai bagian dari sebuah usaha yang lebih luas untuk menghapus santo-santa yang asal-muasalnya bisa dipertanyakan dan hanya berbasis legenda saja. Namun pesta ini masih dirayakan pada paroki-paroki tertentu.
Valentinius
Guru ilmu Gnostisisme yang berpengaruh Valentinius, adalah seorang calon uskup Roma pada tahun 143. Dalam ajarannya, tempat tidur pelaminan memiliki tempat yang utama dalam versi Cinta Kasih Kristianinya. Penekanannya ini jauh berbeda dengan konsep... dalam agama Kristen yang umum. Stephan A. Hoeller, seorang pakar, menyatakan pendapatnya tentang Valentinius mengenai hal ini: "Selain sakramen permandian, penguatan, ekaristi, imamat dan perminyakan, aliran gnosis Valentinius juga secara prominen menekankan dua sakramen agung dan misterius yang dipanggil "penebusan dosa" (apolytrosis) dan "tempat pelaminan"..." [5].Era abad pertengahan
Catatan pertama dihubungkannya hari raya Santo Valentinus dengan cinta romantis adalah pada abad ke-14 di Inggris dan Perancis, di mana dipercayai bahwa 14 Februari adalah hari ketika burung mencari pasangan untuk kawin. Kepercayaan ini ditulis pada karya sang sastrawan Inggris pertengahan ternama Geoffrey Chaucer pada abad ke-14. Ia menulis di cerita Parlement of Foules (Percakapan Burung-Burung) bahwa-
- For this was sent on Seynt Valentyne's day ("Untuk inilah dikirim pada hari Santo Valentinus")
- When every foul cometh there to choose his mate ("Saat semua burung datang ke sana untuk memilih pasangannya")
- Sore hari sebelum Santo Valentinus akan gugur sebagai martir (orang suci dalam ajaran Katolik), ia menulis sebuah pernyataan cinta kecil yang diberikannya kepada sipir penjaranya yang tertulis, "Dari Valentinusmu".
- Ketika serdadu Romawi dilarang menikah oleh Kaisar Claudius II, santo Valentinus secara rahasia membantu menikahkan mereka.
Hari Valentine pada era modern
Hari Valentine kemungkinan diimpor oleh Amerika Utara dari Britania Raya, negara yang mengkolonisasi daerah tersebut. Di Amerika Serikat kartu Valentine pertama yang diproduksi secara massal dicetak setelah tahun 1847 oleh Esther A. Howland (1828 - 1904) dari Worcester, Massachusetts. Ayahnya memiliki sebuah toko buku dan toko peralatan kantor yang besar dan ia mendapat ilham untuk memproduksi kartu dari sebuah kartu Valentine Inggris yang ia terima. (Semenjak tahun 2001, The Greeting Card Association setiap tahun mengeluarkan penghargaan "Esther Howland Award for a Greeting Card Visionary".)[sunting] Tradisi Hari Valentine di negara-negara non-Barat
Di Jepang, Hari Valentine sudah muncul berkat marketing besar-besaran, sebagai hari di mana para wanita memberi para pria yang mereka senangi permen cokelat. Namun hal ini tidaklah dilakukan secara sukarela melainkan menjadi sebuah kewajiban, terutama bagi mereka yang bekerja di kantor-kantor. Mereka memberi cokelat kepada para teman kerja pria mereka, kadangkala dengan biaya besar. Cokelat ini disebut sebagai Giri-choko, dari kata giri (kewajiban) dan choco (cokelat). Lalu berkat usaha marketing lebih lanjut, sebuah hari balasan, disebut “Hari Putih”(White Day) muncul. Pada hari ini (14 Maret), pria yang sudah mendapat cokelat pada hari Valentine diharapkan memberi sesuatu kembali.Di Taiwan, sebagai tambahan dari Hari Valentine dan Hari Putih, masih ada satu hari raya lainnya yang mirip dengan kedua hari raya ini ditilik dari fungsinya. Namanya adalah "Hari Raya Anak Perempuan" (Qi Xi). Hari ini diadakan pada hari ke-7, bulan ke-7 menurut tarikh kalender kamariyah Tionghoa.
Di Indonesia, budaya bertukaran surat ucapan antar kekasih juga mulai muncul. Budaya ini menjadi budaya populer di kalangan anak muda. Bentuk perayaannya bermacam-macam, mulai dari saling berbagi kasih dengan pasangan, orang tua, orang-orang yang kurang beruntung secara materi, dan mengunjungi panti asuhan di mana mereka sangat membutuhkan kasih sayang dari sesama manusia. Pertokoan dan media (stasiun TV, radio, dan majalah remaja) terutama di kota-kota besar di Indonesia marak mengadakan acara-acara yang berkaitan dengan valentine.
] Referensi
Lihat pula
Pranala luar
- (Inggris) Catholic Encylopedia entry on St. Valentine.
- (Inggris) Smith's Dictionary (1875) article on the Lupercalia.
- (Inggris) Bryn Mawr Classical Review on Gamelion.
- (Inggris) History Channel on St. Valentine's Day Greeting Card Purchases
- (Inggris) Esther Howland
Langganan:
Komentar (Atom)



























